Music Distribution
Selasa, 16 Maret 2010
Suatu bagian dari music distribution channel yang saat ini masih dianggap penting adalah physical Distribution atau distribusi fisik, fisik maksud nya adalah suatu product rekaman yang berbentuk disc atau piringan spt CD, DVD, VCD, HDD dll dan yang berbentuk analog atau pita spt kaset. Disebut distributor wadah para producer, artist atau artist management dalam memasarkan product audio nya. Dengan semakin berkembang nya industri music dan semakin mudah nya orang mendapatkan dan mengakses lagu, ikut menggerus hasil penjualan dari product music spt CD dan kaset, diluar faktor bajakan, tinggi nya cost produksi dan lainnya. Malah ada beberapa yang berpendapat kalo CD dan kaset sudah menjadi tools dari program marketing suatu artist atau band. Inilah tugas dr distributor utk tetap menjaga bahwa penjualan CD dan kaset masih mempunyai suatu nilai yang bisa menghasilkan income. Semakin berat disaat kaset semakin banyak di tinggal kan karena tinggi nya harga produksi dan semakin jarang nya audio player yg menyertakan cassette slot. Hal itu juga otomatis mengurangi peran agent/agensi sebagai kepanjangan para distributor karena ujung2nya margin tidak meng-cover cost operasional. Efek nya interaksi distributor ke retailer atau sebalik nya makin intens terjadi.
Meningkatkan atau menambah channel distribusi adalah solusi ?
Industri music terbilang unik juga, satu hal sangat berhubungan erat dengan jenis atau genre dari lagu atau artist nya. Untuk product2 mainstream spt pop, rock, jazz, classic atau dangdut pun masih melihat kelas ekonomi utk daerah penyebarannya. Untuk kelas ekonomi sedikit terbantu dari para retailer. Retailer ada yang secara jelas sudah memposisikan diri nya untuk menjual product seperti apa, walaupun ada juga retailer yang masih bingung menentukan kelas nya, mana yang laku itu yang di jual. Tapi umum nya product2 mainstream khusus nya pop banyak di pilih oleh para retailer.
Lain lagi dengan product2 komunitas atau indie album. Tangan distributor banyak berperan disini. Hanya retailer tertentu dan besar di Jakarta, Bandung, Jogja yang bisa menjual album indie, memaksa para distributor untuk mencari channel lain, sejalan dengan berdiri nya distro2, atas kesamaan visi dan komunitas, menjadi poin baru untuk penyebaran product ini.
Restoran, Cafe, tempat karaoke, hotel, radio, bahkan halte bis pun bisa jual.
Kembali ke pertanyaan diatas, masing2 distributor punya jawaban nya sendiri2. Yang pasti pemikiran yang modern dalam membaca pasar jadi sangat penting untuk para distributor agar nasib nya tidak sama dengan apa yang terjadi pada para agent.
0 komentar:
Posting Komentar